SINAR SANG
PENGEJAR MIMPI
Saat hati
mulai mengenal allah dan rasa syukur
Saat itu
pula keyakinan untuk percaya bahwa
Rencana
allah lebih indah dari apa yang di bayangkan
Aku
Sinar arsyah Qhonita, yang lebih akrab disapa sinar oleh keluarga dan
teman-teman, aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, orang tuaku
seorang pembuat batu merah, dari pekerjaan itu aku dapat bersekolah. aku sangat
sedih melihat kondisi ayah sekarang, berjuang banting tulang hanya untuk masa
depan aku. ayah yang bekerjanya sebagai pembuat batu merah mengharuskan dia
untuk tinggal ditempat pembuatan batu merah. kita sangat tergantung sekali
dengan cuaca yang ada. sinar matahari adalah sumber penghidupan keluarga kami,
aku bisa bertemu dan merasakan pelukan hangat
ayah itu sekali seminggu. ayah menyempatkan diri untuk bertemu
keluarganya. ayah tinggal disebuah gubuk yang kecil didekat tempat kerjanya,
ayah tidur di selimuti dingin dan ayah berteduh di bawah dedaunan yang
basah itu lah ayah ku yang kuat menjalani kerasnya hidup
.tetapi kita tidak putus semangat menjalani hidup ini karena kita menganggap
hidup ini indah. ibu bekerja membantu
ayah dan terkadang juga ibu tinggal bersama ayah 2-3 hari jika banyak pesanan,
dan mengharuskan aku untuk sendiri dirumah. rasanya sedih tetapi mau gimana lagi
aku harus sabar menjalani keadaan ini. hanya demi mengejar impianku. aku tak
pernah menyesal terlahir sebagai orang yang sederhana. karena aku belajar untuk
tetap bersyukur dan menghargai orang lain.
Sinar
selalu yakin bawha hari-harinya selalu indah dan lebih indah dari hari kemarin.
triiing…. triiiiing….triiiiing….waktu menunjukkan pukul 04.45,alaram hp ku pun berbunyi,
saatnya beranjak dari tempat tidur yang empuk dan dari balutan selimut yang
begitu hangat, rasanya enggan mau beranjak dari tempat tersebut. Mmmmm…..
tunggu beberapa menit lagi ahhh… baru aku bangun. sekilas terdengar suara adzan
mesjid “lebih baik shalat dari pada tidur” waduuuuh… mendengar suara adzan hati
ku tergerak untuk bangun dari tidurku dan menghilangkan semua mimpi-mimpi indah
ku. sinar..sinar…sinar… ayo bangun udah waktunya shalat subuh suara ibu
terdengar memanggil namaku. aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka
dengan air wudhu.” kalo udah shalat langsung membersihkan rumah ya… dan jangan
lupa memasak juga, ibu mau mencuci pakaian dulu” seruan seorang ibu kepada
anaknya. huuuuufffft ……. (dengan menghela nafas panjang) sebenarnya aku malas
untuk mengerjakan semua pekerjaan itu tapi mau gimana lagi ini sudah menjadi
rutinitas sebelum berangkat ke sekolah. semua pekerjaan aku kerjakan dengan
baik dan hati yang ikhlas tentunya. pukul 06.07 sudah saatnya aku mandi
bersiap-siap berangkat kesekolah, beberapa menit kemudian seragam abu-abu dan
jilbab putih sudah tampak rapi untuk digunakan sinar. saatnya berangkat ke
sekolah, dalam perjalanan ke sekolah aku selalau mengkhayal membayangkan
mimpi-mimpi ku akan terwujud suatu saat nanti, ini hanya masalah waktu kawan.”
kapan ya aku bisa menjadi pejabat tinggi? kapan ya aku punya rumah mewah
seharga 1 M, mmmmm…. kapan ya aku punyah mobil sendiri dan aku bisa naik mobil kesekolah?”. piip..piiip..piiiip…
suara klakson mobil terdengar di hadapanku. waaaah…. salah satu mimpi ku telah
terwujud aku bisa naik mobil kesokolah, mobil yang berwarna merah dengan plat
DD 9035 TN yang bertuliskan NBS berhenti dihadapanku. heehe..heehee.. bukannya
mobil pribadi yang mewah yang menghampiriku tapi mobil
pete-pete…hii..hiii..hii.. impian yang konyol. itu adalah sebagian kecil dari
mimpi-mimpiku masih banyak mimpiku yang jauh lebih konyol dari pada itu, impian
seorang anak tukang batu merah. Aku kadang tersenyum-senyum sendiri layaknya
orang yang berlatih untuk menjadi orang gila. eiitss gila tetapi berintelektual
dan beriman (?????).Aku sudah ngelantur, ini mungkin Karen aku keseringan kali
yah bermimpi.
Sekarang aku bersekolah di SMAGENT(Sma genius
Takalar) aku duduk di kelas XII.IPA6,aku bangga bersekolah di sini,banyak
sekali yang saya dapatkan tidak hanya pelajaran darisetiap mata pelajaran
tetapi teman-teman yang sangat baik yang selalu membantuku disaat aku susah.
aku
jalani hari-hari ku disekolah dengan penuh semangat dan tetap tersenyum dikalah
masalah menghampiriku dan tugas yang menumpuk layaknya setinggi gunung himalaya
, tetapi aku manfaatkan waktu sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakan waktu
belajarku, aku bersekolah disini sudah sangat bersyukur, aku salah satu siswa
yang mendapatkan beasiswa sekolah gratis dalam kalangan siswa yang kurang
mampu. Motivasiku adalah orang tuaku dan
segala mimpi-mimpiku. aku bercita-cita untuk menjadi seorang dokter spesialis
bedah dan menjadi peneliti termuda juga berkeinginan sekolah di luar negeri
tepatnya di universitas Cambridge. itu serangkaian mimpi dari sinar gadis
sederhana dari anak sang pembuat batu merah. semua impian kutuliskan didinding
kamarku. setiap seseorang melangkahkan kakinya dikamar Seluas 9 meter2
ini. Dia menertawai impianku, tak jarang orang berkata kepadaku” engkau
layaknya seseorang yang ingin berlari kencang tanpa kedua kaki.” aku tak pernah memperdulikan kata orang,
setiap remehan dan senyuman sinis akan kujadikan sebuah batu loncatan dan
menjadikan sebagi motivasi hidupku. biarkan lah orang lain berdalil tentang
impianku tapi aku yakin dengan kekuatan mimpi.
Maret
adalah bulan dimana kegiatan siswa di SMAGENT memuncak, mempersiapkan diri
untuk UAN (3 hari menentukan segalanya) yang sebagian orang berpendapat bahwa
UAN seperti harimau yang siap untuk menerkam mangsanya dan jika kita tak pandai
untuk melawan dan menghindar kita akan termakan olehnya itu lah UAN. Setiap detik kata ujian menggorogoti
pikiranku menjadikan ku pusing tujuh keliling, punjak ketegangan, stress mulai
menghampiri tubuhku. Aku takut kata LULUS itu tidak aku raih ataupun kusandang
untuk diri dan untuk kedua orang tuaku,
sinar termenung didepan perpustakaan sekolahnya, tiba-tiba kedua
sahabatnya datang bulan dan mentari.(Bulan dengan menepuk pundak sinar
)“ehhh…aku perhatikan akhir-akhir ini kerjamu hanya melamun terus.. awas loh
nanti kesambet”. mentari tertawa mendengar celotehan bulan”haa..ha..haaa.haaa”.
sinar menghiraukan perkataan sahabatnya dan tiba-tiba sinar meneteskan air mata
bulan dan mentari kaget dengan ekspresi dari sinar.”apa ada yang salah dengan
ucapan aku ke sinar , ko’ sinar nangis sih?”. sinar pun langsung memeluk kedua
sahabatnya dan berkata” mungkinkah aku bisa lulus? mungkinkah aku bisa merai
mimpi-mimpi ku? aku ingin melihat orang tua ku tersenyum bangga kepada ku, aku
ingin berlari kehadapan orang tua ku sambil memeluknya dan berkata aku LULUS…
aku tak yakin dengan diriku sendiri. (mentari): “tetap berdoa dan berusaha
kawan kita semua akan lulus dan bersama-sama berlarih meraih mimpi itu,
yakinlah kawan Rencana allah lebih indah dari apa yang di bayangkan”. kedua
sahabatnya mengusap setiap tetesan air mata dari sinar. Aku bangkit kembali dan
aku yakin matahari panas pun akan
kugenggam, tak ada satu orang pun yang dapat menghalangi impianku, mereka
bertiga pun tersenyum penuh pengharapan.
Malam
itu tak seperti malam-malam biasanya, malam itu terasa mencekam jiwa sinar,
mempersiapkan mental, terus berdo’a untuk menyambut hari esok. Bukan hanya
sinar yang merasakan hal itu tapi semua siswa yang akan menghadapi Ujian esok
pagi. triiiii…triiiiing…triiiing….. alaram hp sinar pun berbunyi menunjukkan
pukul 05.00, waktunya bergegas mempersiapkan diri dan perlengkapan untuk
bertempur di bangku ujian. Kaki sinar melangkahkan keluar rumah dengan penuh
harapan dan doa dari kedua orang tuanya, disepanjang perjalanan menujuh
sekolahnya sinar terus beroa dan membayangkan senyum kedua orang tuanya.
Pukul
07.00 waktunya telah tiba seluruh siswa di SMAGENT menjalani ujian. Hari itu
mata pelajaran ujiannya adalah MATEMATIKA dan KIMIA, mata pelajaran yang
menguras tenaga otak. Jantung sinar tak berhenti berdegup kencang rasanya
malaikat israil akan tiba menjemputku, dengan menyebut nama Allah sinar
menelusuri setiap koridor sekolah. Ruangan 15, adalah ruangan dimana sinar
selama 3 hari akan menjalani ujian, memandangi bangku yang terletak dipojok
kiri terlihat no.03081994, itu dia bangku dimana aku akan dieksekusi. Aku duduk
di bangku itu dan terus berdoa, semuanya akan baik-baik saja, hari ini adalah
hari yang indah, lantunan kata-kata untuk menguatkan hatiku. Beberapa menit
kemudian pengawas pun datang dan langsung membagikan soal MATEMATIKA dan LJK
kepada siswa, kubuka dengan perlahan soal itu dengan kalimat basmalah. ku baca
satu persatu soal dan mencari soal yang
mudah untuk bisa ku jawab, 20 soal sudah terselesaikan keringat bercucurang
diwajahku dan rasa tegang terus menghampiriku. Deg…deg..deg.. jangtungku terus
berdekup kencang tetapi aku berusaha mengendalikan diriku, kusebut nama allah
dan membayangkan senyuman orang tuaku, akhirnya aku dapat menyelesaikan soal
itu. aku legah bisa melewati hari ini. 3
hari kujalani ujian dengan perasaan yang sama dari hari-hari sebelumnya.
Akhirnya selesailah UAN tersebut, tinggal mempersiapkan mental menunggu
pengumuman ke lulusan. Beberapa minggu kemudian pengumuman itu tiba semua siswa
SMAGENT berkumpul dilapangan untuk mendengar hasil kelulusan mereka, sinar,
bulan, mentari dan semua siswa di SMAGENT diliputi ketakutan yang luar biasa.
Terutama buat sinar, kepala sekolah mengumumkan hasil ujian. suasana hening
hanya kecemasan dan beberapa siswa meneteskan air mata, entahlah air mata
ketakutan atau air mata sedih meninggalkan sekolah ini.
Kepala
sekolah SMAGENT menuju mimbar” saya
selaku kapala sekolah akan mengumumkan hasil ujian akhir Nasional,dan di antara kalian ada y 5 siswa yang dinyatakan TIDAK LULUS”.
ketegangan sinar mencapai titik maksimum, wajah yang pucat dan jantung terus
berdetak kencang, hasil ujian di umumkan sekian siswa dinyatakan lulus tetapi
nama sinar arsyah Qhonita tak juga
terdengar, sinar semakin takut dan memegang erat tangan sahabatnya, “Bulan
azzatulrahman dinyatakan LULUS, Mentari nurul istiqomah dinyatakan LULUS”.
Kedua sahabatnya memeluk sinar bahagia Karen mereka lulus, tak ada nama sinar
yang terdengar dalam pengumuman itu. sinar menangis,harapannya menjadi seorang
dokter harus berhenti sampai disini, tak bisa melihat senyum bangga dari orang
tuanya, tiba-tiba terdengarlah nama Sinar Arsyah Qhonita dinyatakan LULUS dan
merai nilai tertinggi dan sinar menempati urutan ke-1 dan salah satu siswa yang
mendapatkan beasiswa selama kuliah dan mendapatkan bebas tes di Universitas Hasanuddin
Makassar jurusan kedokteran. sinar tak kuasa mendengar pengumuman itu,
braaakkk…. sinar terjatuh pingsan di lapangan, secepatnya sinar dibawah
keruangan UKS, beberpa menit kemudian sinar sadar dan tak menyangka dirinya
lulus dan termasuk siswa yang meraih nilai tertinggi.Dengan wajah gembira berlari menuju rumahnya dan memeluk orang
tuanya. “ayah ibu aku LULUS” orang tuanya tersenyum bangga meliahat anaknya, “
aku bangga mempunyai anak sepertimu sinar”.
Berkat bantuan doa dari orang tuanya ,
semangat dan tekad yangkuat di miliki sinar, menghantarkan dia selalu yakin
dapat meraih semua mimpi-mimpinya. Akhirnya hanya goresan tinta yang
Tertuliskan AKU TELAH MERAIH SEMUA MIMPI - MIMPIKU . “Aku adalah sang pengejar
mimpi”.