PERPUSTAKAAN PUN MENANGIS
(“waterearth_goes”)
Tertata rapi dirimu dalam kaca yang
indah, tak berdebu, tak kusut dan tetap tegak. Kau menanti rombongan manusia yang akan menghampiri dirimu. Kau
selalu berpenampilan rapid an menawan agar dirimu diminati dan dilirih oleh
manusia-manusia yang haus dalam dunia membaca. Tapi sayang dirimu hanya sebagai
hiasan sebuah kaca yang berderet-deret indah, tak ada yang menjamah maupun
menyapa dirimu. Kemana mereka? Apakah mereka tak tahu keberadaan mu atau mereka
pura-pura tak mengenal dirimu? Kau tetap tegar menanti kami untuk datang
walaupun hanya sekedar menyapa. Kesejukan dengan putaran angin yang
melambai-lambai di dinding atap melengkapi keberadaan mu sedih rasanya melihat
dirimu. Kau dicetak untuk memperkaya ilmu kami, kau di hiasi cover warna-warni untuk membahagiakn kami.
Tetapi mengapa kami tak jua menghampiri mu?
Padahal dirimu tak berbeda dengan mereka-mereka yang tercetak tapi mereka
jauh lebih beruntung dibandingkan dirimu. Mereka terpampang di kaca keramain manusia, dipusat persinggahan kami, sedangkan
dirimu berada di sudut kota tak terlihat oleh
kasat mata. Hanya gerakan hati yang terpancar cahaya koneksimu yang bisa
melirikmu, dan hari ini aku pun melirik dan menyentuh mu kau begitu indah dan
sangat berbeda dengan mereka yang tercetak di pusat keramaian kota, keberadaan
mu yang membuatmu berbeda dari cetaka-cetakan yang lain “ Cetakan Buku Di Perpustakaan Balai Penelitian Makassar”
0 komentar:
Posting Komentar