Sabtu, 14 Desember 2013



PERPUSTAKAAN PUN MENANGIS
(“waterearth_goes”)

Tertata rapi dirimu dalam kaca yang indah, tak berdebu, tak kusut dan tetap tegak. Kau menanti rombongan  manusia yang akan menghampiri dirimu. Kau selalu berpenampilan rapid an menawan agar dirimu diminati dan dilirih oleh manusia-manusia yang haus dalam dunia membaca. Tapi sayang dirimu hanya sebagai hiasan sebuah kaca yang berderet-deret indah, tak ada yang menjamah maupun menyapa dirimu. Kemana mereka? Apakah mereka tak tahu keberadaan mu atau mereka pura-pura tak mengenal dirimu? Kau tetap tegar menanti kami untuk datang walaupun hanya sekedar menyapa. Kesejukan dengan putaran angin yang melambai-lambai di dinding atap melengkapi keberadaan mu sedih rasanya melihat dirimu. Kau dicetak untuk memperkaya ilmu kami, kau di hiasi  cover warna-warni untuk membahagiakn kami. Tetapi mengapa kami tak jua menghampiri mu?  Padahal dirimu tak berbeda dengan mereka-mereka yang tercetak tapi mereka jauh lebih beruntung dibandingkan dirimu. Mereka terpampang di kaca keramain  manusia, dipusat persinggahan kami, sedangkan dirimu berada di sudut kota tak terlihat oleh  kasat mata. Hanya gerakan hati yang terpancar cahaya koneksimu yang bisa melirikmu, dan hari ini aku pun melirik dan menyentuh mu kau begitu indah dan sangat berbeda dengan mereka yang tercetak di pusat keramaian kota, keberadaan mu yang membuatmu berbeda dari cetaka-cetakan yang lain “ Cetakan Buku Di Perpustakaan Balai Penelitian Makassar”


0 komentar:

Posting Komentar