SENANDUNG
BAIT
Kerlak-kerlik lamunan
bayangan tak tergambarkan
Lalulalang memoar hidup waktu
mendatang.
Terlahir kembali masa lalu
menuntut untuk berdamai dengan ku
Desah hembusan semilir nafas
beradu menjadi sebuah nafas sejuk mengundang cinta
Torehan hidup diatas kertas
berkicau agar lembaran demi lembaran terselesaikan.
Tinta terpaut kata demi kata,
merentang dari A-Z
Ide mengkrucut, menyusut
menjadi partikel kecil bertebaran dimuka bumi
Cahaya lampu neon berusaha
berdialog dengan tintaku
Rak-rak itu bernostalgia
denganku.
Kursi dan meja menuntutku
untuk mendendangkan kata-kata isi hatiku
Melepaskan semua bisikan dan
tuntutan argument mereka
Kedalam alunan simfoni ingatanku
Terkendalakan oleh sempitnya
ide gila menjulangkan diriku kedalam ide sempit
Inspirasiku terus melaju
menembus gelombang udara
Radar Neptunus tak
terhubungkan oleh radar ide kreatif yang tersembunyi
Dibalik tumpukan tulang-
benulang kertasku
Sayup-sayup ombak melambaikan
sejuta kata
Kuserap satu demi satu
Iringan musik berkobaran jiwa
membangkitkan semangat juangku
Meskipun ide kreatif itu
masih tenggelam
Tetapi gelombang suara hati
ini akan menembus dasar tumpul pikiranku.
0 komentar:
Posting Komentar