Rabu, 02 April 2014


SENANDUNG BAIT

Kerlak-kerlik lamunan bayangan tak tergambarkan
Lalulalang memoar hidup waktu mendatang.
Terlahir kembali masa lalu menuntut untuk berdamai dengan ku
Desah hembusan semilir nafas beradu menjadi sebuah nafas sejuk mengundang cinta
Torehan hidup diatas kertas berkicau agar lembaran demi lembaran terselesaikan.
Tinta terpaut kata demi kata, merentang dari A-Z
Ide mengkrucut, menyusut menjadi partikel kecil bertebaran dimuka bumi
Cahaya lampu neon berusaha berdialog dengan tintaku
Rak-rak itu bernostalgia denganku.
Kursi dan meja menuntutku untuk mendendangkan kata-kata isi hatiku
Melepaskan semua bisikan dan tuntutan argument mereka
Kedalam alunan simfoni ingatanku
Terkendalakan oleh sempitnya ide gila menjulangkan diriku kedalam ide sempit
Inspirasiku terus melaju menembus gelombang udara
Radar Neptunus tak terhubungkan oleh radar ide kreatif yang tersembunyi
Dibalik tumpukan tulang- benulang kertasku
Sayup-sayup ombak melambaikan sejuta kata
Kuserap satu demi satu
Iringan musik berkobaran jiwa membangkitkan semangat  juangku
Meskipun ide kreatif itu masih tenggelam
Tetapi gelombang suara hati ini akan menembus dasar tumpul pikiranku.

0 komentar:

Posting Komentar