Minggu, 13 April 2014


KETIKA TUHAN MENCIPTAKAN INDONESIA
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, “Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?” “Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi,” kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, “Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang”.

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.

Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, “Lalu daerah apakah itu Tuhan?” “O, itu,” kata Tuhan, “itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni.”
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, “Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? ”

Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, “Wait, until you see the idiots I put in the government.” (tunggu sampai Saya menaruh ‘idiot2′ di pemerintahannya)

#sumber: http://ruangberita.com/negara-terkaya-di-dunia-yang-luput-dari-perhatian-dunia/

Rabu, 02 April 2014


SENANDUNG BAIT

Kerlak-kerlik lamunan bayangan tak tergambarkan
Lalulalang memoar hidup waktu mendatang.
Terlahir kembali masa lalu menuntut untuk berdamai dengan ku
Desah hembusan semilir nafas beradu menjadi sebuah nafas sejuk mengundang cinta
Torehan hidup diatas kertas berkicau agar lembaran demi lembaran terselesaikan.
Tinta terpaut kata demi kata, merentang dari A-Z
Ide mengkrucut, menyusut menjadi partikel kecil bertebaran dimuka bumi
Cahaya lampu neon berusaha berdialog dengan tintaku
Rak-rak itu bernostalgia denganku.
Kursi dan meja menuntutku untuk mendendangkan kata-kata isi hatiku
Melepaskan semua bisikan dan tuntutan argument mereka
Kedalam alunan simfoni ingatanku
Terkendalakan oleh sempitnya ide gila menjulangkan diriku kedalam ide sempit
Inspirasiku terus melaju menembus gelombang udara
Radar Neptunus tak terhubungkan oleh radar ide kreatif yang tersembunyi
Dibalik tumpukan tulang- benulang kertasku
Sayup-sayup ombak melambaikan sejuta kata
Kuserap satu demi satu
Iringan musik berkobaran jiwa membangkitkan semangat  juangku
Meskipun ide kreatif itu masih tenggelam
Tetapi gelombang suara hati ini akan menembus dasar tumpul pikiranku.