Kamis, 10 Oktober 2013

PENERAPAN IQ, EQ, DAN SQ DALAM DUNIA PENDIDIKAN

                                  PENERAPAN IQ, EQ DAN SQ DALAM DUNIA PENDIDIKAN 

Pada awal abad ke-20, IQ pernah menjadi isu besar. Kecerdasan intelektual atau rasional adalah kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis. Para psikolog menyusun berbagai tes untuk mengukurnya, dan tes-tes ini menjadi alat untuk memilah manusia ke dalam berbagai tingkatan kecerdasan, yang kemudian dikenal dengan istilah IQ (intelligence Quotient) yang dapat menunjukkan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Semakin tinggi IQ seseorang maka semakin tinggi pula kecerdasannya. (Sumber: Buku “kecerdasan Emosional” karangan: Daniel Goleman)
Di era sekarang ini IQ adalah hal utama dalam dunia kependidikan, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa mengutamakan hal tersebut. Misalnya saja para siswa-siswa sekarang ini hanya mengejar nilai tinggi menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya, kecurangan pun terjadi persaingan kualitas nilai meningkat dan kualitas kemampuan(kecerdasan) pun menurun. Bukan hanya terjadi dikalangan siswa saja tetapi ini kerap terjadi oleh para mahasiswa yang hanya mengutamakan kuantitas daripada kualitas dan akhirnya terciptalah generasi abstrak, low skill, dan menjadi sarjana pengangguran. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya satu aspek yang ditanamkan dalam sistem pendidikan, tetapi harus mencakup 3 aspek sehingga menghasilkan pelajar-pelajar yang berkarakter, cemerlang, inovatif dan mandiri.
                                       3 ASPEK TERSEBUT YAITU:
1.      IQ (intelligence Quotients)
Ialah kecerdasan akademisi yang dimiliki oleh setiap manusia yang mendominasi dalam sisi berfikir, kemampuan dalam penalaran, perencanaan sesuatu, belajar dan lainnya. adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. Contohnya: anak yang mampu menguasai beberapa bahasa, mampu menguasai di bidang berpolitikan, dunia memasak, bermusik dan lainnya.

2.      EQ (emotional Quotients)
Kecerdasan emosional dapat diartikan dengan kemampuan untuk “mengontrol” emosi dan mengarahkannya ke pada hal-hal yang lebih positif. Seorang yang mampu mensinergikan potensi intelektual dan potensi emosionalnya berpeluang menjadi manusia-manusia utama dilihat dari berbagai segi.
Menurut Daniel Golleman EQ, berdasarkan hasil penelitian para neurolog dan psikolog, Goleman (1995) berkesimpulan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional. Pikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau “Intelligence Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan oleh emosi. 

Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama teknis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Contohnya: mampu mangatur suasana hati, tetap ceriah meskipun dalam menghadapi masalah, selalu berprasangka baik terhadap suatu hal yang terjadi dan mampu membangun sifat optimisme dalam diri. http://www.4gus3.wordpress.com

3.      SQ (spritual Quotients)
Kecerdasan spiritual ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi terkapling-kapling sedemikian rupa. http://www.4gus3.wordpress.com  Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif. Contohnya: selalu melihat dengan kacamata positif dalam setiap musibah yang dihadapinya dan menganggap bahwa setiap masalah adalah cobaan dari tuhan, ikhlas dan selalu bersyukur dalam segala hal, dan selalu memaknai disetiap permasalahan.
Ketiga aspek tersebut mampu menciptakan para pemikir-pemikir yang hebat dan tetap maju meskipun dalam kondisi yang krisis. Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spritual sehingga mampu tercapainya keseimbangan antara diri sendiri, lingkungan dan tuhan. Berikut coontoh cerita agar dapat lebih memahami perbedaan antara IQ, EQ dan SQ.
Immawati, seorang mahasiswa semester 3 yang nilainya selalu A di semester 1 dan 2 dan salah satu mahasiswa teladan, di salah satu kampus swasta di makassar bercita-cita mendapatkan beasiswa di universitas harvard amerika serikat. Tetapi, hasnawati latief dosen writtingnya memberi nilai C, karena yakin dengan nilai C akan menghambat dirinya mendapat beasiswa di harvard, maka immawati ini mendatangi dosennya dengan kemarahan yang hebat tak terkendali akhirnya immawati menampar dosen tersebut.
Dari cerita tersebut membuktikan bahwa, mengapa anak yang cerdas mampu melakukan tindakan yang tidak rasional.ini disebabkan karena tidak adanya harmonisasi antara kecerdasan otak dan dalam mengendalikan emosional ini dipengaruhi karena lemahnya spritual yang dimiliki ank tersebut. Sehingga untuk sekarang ini sebagai calon pendidik ataupun para pendidik harus mampu menanamkan IQ, EQ dan SQ bagi calon peserta didik atupun para peserta didik.
www.beasiswadataprint.com

(www.beasiswadataprint.com) dan (www.dataprint.co.id)